Penggunaan SHIM dalam Pengaturan Valve Motor

Pada banyak sepeda motor, terutama yang termasuk dalam kategori sport, komponen bernama SHIM digunakan untuk menjaga kerenggangan valve atau klep tetap sesuai standar. Dengan adanya SHIM, penggunaan valve clearance atau celah klep yang sering memerlukan penyetelan tidak lagi diperlukan, karena cukup mengganti SHIM yang sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.

Berikut adalah cara atau rumus untuk menentukan ketebalan SHIM:

A = (B – C) + D

A: Ketebalan SHIM baru
B: Hasil pengukuran valve clearance
C: Spesifikasi celah standar (standar pabrikan)
D: Ketebalan SHIM lama

Contoh:

Misalkan pada sepeda motor CB 150 R, ketika dilakukan pengecekan terhadap jarak renggang klep masuk (valve IN) ditemukan hasil sebesar 0,27 mm, dan ketebalan SHIM lama adalah 2,12 mm. Berapa ukuran SHIM baru yang dibutuhkan untuk mengganti SHIM lama?

A:(B-C)+D

B: 0,27 mm
C: 0,16 mm
D: 2,12 mm

Pembacaan rumusnya adalah sebagai berikut:

A = (0,27 – 0,16) + 2,12
A = (0,11) + 2,12
A = 2,23 mm (atau dapat dibulatkan menjadi 2,22 mm)

Penting untuk diingat bahwa spesifikasi celah standar pada sepeda motor Honda yang sudah menggunakan SHIM adalah:

• Valve IN: 0,16 mm (±0,03 mm)
• Valve EX: 0,25 mm (±0,03 mm)

Pengukuran kerenggangan klep menggunakan SHIM pada sepeda motor Honda biasanya dilakukan setiap kelipatan 16.000 km, sehingga tidak perlu dilakukan pada setiap servis. Alat yang digunakan untuk pengukuran ini meliputi feeler gauge dan micrometer.

Selalu pastikan bahwa saat melakukan pengukuran, setiap SHIM yang diukur harus ditandai dengan baik untuk menghindari kebingungan antara SHIM klep masuk (valve IN) kiri dan kanan, serta SHIM klep keluar (valve EX) kiri dan kanan. Hal ini penting untuk menjaga ketelitian dalam penggantian SHIM pada sepeda motor.